Rahasia yang Menenggelamkan Silsilah Angin malam di Kota Chang'an berdesir lirih, membawa aroma melati dan debu jalanan. Di tengah gem...

Cerpen Terbaru: Rahasia Yang Menenggelamkan Silsilah Cerpen Terbaru: Rahasia Yang Menenggelamkan Silsilah

Cerpen Terbaru: Rahasia Yang Menenggelamkan Silsilah

Cerpen Terbaru: Rahasia Yang Menenggelamkan Silsilah

Rahasia yang Menenggelamkan Silsilah

Angin malam di Kota Chang'an berdesir lirih, membawa aroma melati dan debu jalanan. Di tengah gemerlap lentera yang menari-nari, berdiri seorang wanita bernama Li Wei. Dahulu, ia adalah putri bangsawan yang dimanjakan, tunangan pangeran mahkota. Sekarang, ia hanya bayangan, seorang yatim piatu yang terbuang, dengan hati yang dipenuhi kenangan pahit seperti racun.

Cinta dan kekuasaan… keduanya telah merenggut segalanya darinya. Pangeran Jun, dengan senyum semanis madu dan ambisi sekeras baja, telah menjanjikan bulan dan bintang padanya. Tapi, di balik tatapan mata birunya yang memesona, tersembunyi perhitungan dingin yang tak kenal ampun. Ia menikahi Li Wei untuk memperkuat posisinya, lalu mencampakkannya saat tak lagi berguna. Keluarga Li Wei dituduh berkhianat, dihukum mati, dan Li Wei menyaksikan semuanya, terikat dan tak berdaya, saat dunia yang ia kenal hancur berkeping-keping.

Bertahun-tahun berlalu. Luka menganga itu perlahan menjadi keropeng, lalu menjadi urat-urat baja yang mengalirkan kekuatan di sekujur tubuh Li Wei. Ia belajar bersembunyi, mengasah kecerdasan, dan merajut rencana. Ia bekerja sebagai pelayan di istana, mengumpulkan informasi sedikit demi sedikit, menanam benih keraguan di antara para bangsawan, dan belajar seni racun dari tabib istana yang terbuang. Setiap hari adalah medan perang, setiap senyuman adalah topeng, setiap kata adalah senjata.

Kecantikannya, yang dulu naif dan ceria, kini memancarkan aura yang berbeda. Kelembutan yang menipu, dikombinasikan dengan ketegasan yang menakutkan. Ia seperti bunga teratai yang tumbuh di lumpur, keindahannya tak tertandingi, tetapi akarnya terikat erat dengan penderitaan.

Balas dendam bukanlah amarah yang membabi buta. Balas dendam adalah tarian anggun yang dipelajari Li Wei dengan kesabaran yang tak terhingga. Ia tidak berteriak, ia tidak mengancam. Ia hanya membisikkan kebenaran di telinga yang tepat, menyingkap rahasia yang telah lama terkubur, dan membiarkan silsilah kekaisaran runtuh dengan sendirinya. Pangeran Jun, yang kini telah menjadi Kaisar, mendapati dirinya terperangkap dalam jaring intrik yang ia sendiri tenun. Sekutu berubah menjadi musuh, kepercayaan menjadi pengkhianatan, dan takhta yang ia rebut dengan kejam mulai berguncang di bawah kakinya.

Pada malam penobatan Kaisar baru, Li Wei berdiri di balkon istana, memandangi api yang membara di kejauhan. Ia tidak tersenyum, ia tidak menangis. Ia hanya merasakan kedamaian aneh, sebuah kekosongan yang memuaskan. Pangeran Jun telah kehilangan segalanya: kekuasaan, reputasi, dan akhirnya, nyawanya.

Li Wei menatap rembulan yang pucat, membiarkan angin memainkan rambutnya. Bayang-bayang masa lalu masih menghantuinya, tetapi ia tidak lagi lari. Ia telah menghadapi iblisnya, dan ia menang.

Dan akhirnya, mahkota terindah yang pernah ia kenakan adalah… kebisuan.

You Might Also Like: Distributor Kosmetik Modal Kecil Untung

0 Comments: